Waktu terus berlari,
semakin banyak yang berubah,
dan hanya aku yang rasanya membeku, berdiri di tempat.
.
.
.
Bulan puasa akhirnya tiba juga!
Ya, bulan Ramadhan sangat dinantikan oleh umat muslim karena banyak keajaiban terjadi di bulan ini bahkan Tuhan menjanjikan kami bahwa Dia akan mengunci para iblis di neraka sehingga kami dapat lebih serius dalam beribadah..... kurang lebih begitu yang selalu diceritakan guru - guruku ketika aku masih di bangku sekolah.
.
.
5 Juni 2016, aku naik kereta pasundan menuju Jogja.Terakhir 2 tahun yang lalu aku main ke sana bersama Arin, another crazy short trip, I still remember it clearly. Kali ini pun sepertinya much more shorter, hanya transit, karena kereta berikutnya yang akan menyambung ke Bandung baru akan datang tengah malam. Jadi aku masih memiliki banyak waktu untuk menghabiskan waktu di sini sejak tengah hari. Siapa lagi yang mau direpotkan lebih kalau bukan Irfan, aku memintanya untuk segera datang dan mengajakku makan. Aku sangat lapar.
Entah ada jin macam apa yang nyangkut di kepala Irfan, dia mengajakku ke restoran ala ala yang menu utamanya adalah pizza. Dia bilang, "aku ngidam e" honestly aku lebih pingin makanan yang jogja banget, tapi yawislah nurut ae sama yang menjamu. gw dilepas di sini juga gatau mesti ke mana. Kami saling bercerita, dari a-z, tentang wisudanya dan wisudaku, rencana studi selanjutnya atau karir ke depan, dan tidak lupa untuk kepo orang lain hahaha. Ya mau bagaimana lagi, kami sudah berteman sejak SMA, dipertemukan dalam sebuah kelas dan semakin saling mengenal melalui sebuah organisasi berjudul kopsis. Irfan dulu ketua kopsis, meanwhile aku hanya seorang kroco :)) kok aku mau ya. Saat SMA pun kami dan beberapa anak lain yang siap untuk merantau juga saling mendukung mimpi satu sama lain. Kami saling menguatkan ketika semangat mulai kendor, "Kejar terus kawan, kampus impianmu" Ah, tidak cukup satu hari untuk bernostalgia masa SMA. Yang penting, mimpi untuk menjadi salah satu warga kampus impian kami telah tewujud bahkan masanya pun telah usai. Sekarang kami dihadapkan pada banyak persimpangan jalan dan keabu-abuan, itu ujung diskusi sementara kami sebelum lanjut ke Mirota Malioboro untuk mencari beberapa souvenir.
Setelah mendapatkan souvenir yang diinginkan, waktu sudah mendekati maghrib. Kami dan seorang temannya Irfan pergi menuju masjid untuk melaksanakan ibadah tarawih di masjid UGM. Setelah itu membuang waktu malam yang tersisa melalui diskusi sambil mengisi perut dengan chinese food yang porsinya terlampau banyak menurutku ha ha ha (but I prefer this one than the pizza. msg effect) Kaget tiba - tiba di tengah waktu makan ada temannya Irfan yang lain lagi ikut bergabung. Orangnya tinggi, berkulit sawo terlalu matang, dan rambutnya super... koncomu ncen sangar fan. Jadi ceritanya mereka ini anak - anak yang berkecimpung di dunia sos-pol. Bahkan yang dibicarakan pun ada beberapa hal yang aku tidak paham. yaiyalah yay, lu kan kerjaannya ngomongin taneman, bakteri, jamur. 5 tahun aku di dunia kuliah, akhirnya bertemu dengan sosok anak humaniora yang sering digambarkan di bacaan - bacaan, sangarrrrr (sekali lagi). Menjelang tengah malam, aku diantar Irfan untuk kembali ke stasiun dan masih bertukar cerita. Irfan sengaja membuat jalannya berputar - putar, tapi ya memang keretanya masih lama juga. I'm seriouly sleepy and tired at that moment, fan sorry if I answered something nonsense. Bisa dibayangkan kalau Arin dan Gontek ikut bergabung seperti dua tahun lalu, mungkin akan muncul yang namanya enyaki keram mulut karena terlalu banyak ngoceh :)) Panjang sejarahnya kenapa kami sangat suka saling bertukar cerita.
.
.
Perlu disyukuri juga akhirnya kesimpulan pembicaraan ini pun akhirnya didapatkan.
Setelah mendapatkan souvenir yang diinginkan, waktu sudah mendekati maghrib. Kami dan seorang temannya Irfan pergi menuju masjid untuk melaksanakan ibadah tarawih di masjid UGM. Setelah itu membuang waktu malam yang tersisa melalui diskusi sambil mengisi perut dengan chinese food yang porsinya terlampau banyak menurutku ha ha ha (but I prefer this one than the pizza. msg effect) Kaget tiba - tiba di tengah waktu makan ada temannya Irfan yang lain lagi ikut bergabung. Orangnya tinggi, berkulit sawo terlalu matang, dan rambutnya super... koncomu ncen sangar fan. Jadi ceritanya mereka ini anak - anak yang berkecimpung di dunia sos-pol. Bahkan yang dibicarakan pun ada beberapa hal yang aku tidak paham. yaiyalah yay, lu kan kerjaannya ngomongin taneman, bakteri, jamur. 5 tahun aku di dunia kuliah, akhirnya bertemu dengan sosok anak humaniora yang sering digambarkan di bacaan - bacaan, sangarrrrr (sekali lagi). Menjelang tengah malam, aku diantar Irfan untuk kembali ke stasiun dan masih bertukar cerita. Irfan sengaja membuat jalannya berputar - putar, tapi ya memang keretanya masih lama juga. I'm seriouly sleepy and tired at that moment, fan sorry if I answered something nonsense. Bisa dibayangkan kalau Arin dan Gontek ikut bergabung seperti dua tahun lalu, mungkin akan muncul yang namanya enyaki keram mulut karena terlalu banyak ngoceh :)) Panjang sejarahnya kenapa kami sangat suka saling bertukar cerita.
.
.
Perlu disyukuri juga akhirnya kesimpulan pembicaraan ini pun akhirnya didapatkan.
Live your life now, always be grateful of what you haveMelelahkan memang, jalan - jalan seharian, bercerita tanpa henti, tapi aku bahagia setelah bertukar pikiran! Simpel ya solusi kepenatan manusia? Ramadhan tahun ini akhirnya aku masukkan dalam daftar ingatan khusus karena aku melaksanakannya pertama kali di kota asing dan bersama orang - orang yang tidak pernah aku perkirakan sebelumnya. Keep surprising me, dear God. I feel so blessed .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar