le voyage

le voyage
Seize every single precious moments in my little gallery, "Le Voyage"

Rabu, 20 Juli 2011

Saya masih cetek

Tanggal 13 Juli, saya dapat materi tentang LK/KM ITB. Pertamanya mikir, "oh, paling ntar kayak perkenalan osis, strukturnya, dkk"

Jam 8 lebih berapa menit, 2 orang masuk ke kelas. Setelah pengenalan diri blablabla, ternyata mereka adalah kabinet KM ITB. Yang agak gendut, berkacamata, namanya kak Abram, sedangkan yang kurus, berbaju putih garis-garis namanya kak Titot.

Lepas 5 menit datang, 2 senior itu langsung tanya, "yak, silahkan angkat tangan bagi yang mau review tentang materi 2 minggu yang lalu" Aku mbatin, "what? beginian lagi ogah deh. Diem aja" Kelas hening, belum ada yang mau inisiatif. Kakaknya maksa lagi, "ayo, katanya SITH. mana ini suaranya? Payah" (kurang lebih seperti itu). Mungkin karena merasa tersinggung atau emang pingin, akhirnya satu orang teman saya, Vita, menyuarakan pendapatnya. Vita selesai berpendapat, tepuk tangan inSITHers memenuhi ruangan. Aku mbatin lagi, "nah, sudah kan kak, monggo dimulai materinya" Ternyata nggak, kak Titot ambil bicara, "yang cewek udah, cowoknya mana nih? Ayo dong share" Aku cuman bengong sambil ngedumel, "What, orang ini ya. Okelah, tampang boleh, tapi kok tegas banget -_- sedikit nggak rapi pula. Sekilas bukan tipe orang yang lihai berbicara filosofi" Kelas masih hening (lagi) dan kakaknya seperti ngeburu waktu, kemudian menutup pembukaan dengan berkata, "okay. nggak ada suara dari SITH cowok, ya. Ya sudah. Memalukan" --> hell. semoga nggak tegang acaranya.

Acara dimulai, materi disampaikan dan dipaparkan sejelasnya. Ternyata oh ternyata, 2 seniorku yang dari tadi ngoceh di depan punya cara pikir yang hebat. Mereka mempelajari tentang filosofi hidup. 1 fakta terbaru yang mengejutkan di sini, ternyata anak ITB bukan cuman ngomongi iptek, buku, ujian, tapi juga tentang politik, ekonomi, sosialita masyarakat. O my God! Kampusku bener-bener bikin saya kagum untuk ke sekian kalinya, apalagi 2 angkatan '07 dan '08 yang yg nggak bosennya menjelaskan di depan, mereka HEBAT. Dari mereka, saya membuka pemikiran lebih jauh tentang hidup, khususnya untuk apa kita belajar sampai ke jenjang S1 ini.
Mahasiswa bagaikan petani berry yang menanamkan benih, kemudian memeliharanya, dan akhirnya bisa mengambil hasil penggarapan (dalam hal ini, ilmu) yang selama ini sudah kita tanam.... jadilah masyarakat yang intelektual, seorang manusia yang bukan hanya sekedar menyerap ilmu demi ijazah, tetapi juga bisa meaktulisasi dan menginterpretasikan semua ilmunya kepada masyarakat dalam berbagai bidang positif sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat (at least di lingkungan sekitarnya).... ada 3 tahap dalm tridharmablablabla, 1.Pendidikan, 2.Penelitian, 3.Pengabdian

yah, 3 kutipan itulah pelajaran yang paling melekat di kepala saya. Nggak puas pingin kenal lebih jauh tentang senior-senior saya itu, saya dapat blog punya kak Titot. Bacabacabaca. Subhanallah, pemikiran orang ini sejauh itu ya, sumpah speechless. Tuhan, ilmu saya masih cetek sekali, semoga makin berkembang yah ke depannya.

InsyaAllah kakak-kakak seniorku di ITB, siapapun, saya akan membawa ITB lebih baik ke depannya dengan jalan yang saya pilih. Tunggu saja! *cheerup*


-Wahyu Ria Triastuti-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar